HACCP

Hazard Analysis and Critical Control Points adalah sistem pengelolaan yang menangani keamanan pangan melalui analisis dan pengendalian bahaya fisik, kimia, dan biologis dari produksi hingga konsumsi produk akhir.

HACCP, yang merupakan singkatan dari Hazard Analysis and Critical Control Points, adalah sistem manajemen yang dirancang untuk memastikan keamanan pangan dengan mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang dapat muncul selama proses produksi makanan. Dikembangkan pada tahun 1960-an untuk industri makanan dan minuman, HACCP fokus pada pencegahan bahaya daripada mengandalkan pengujian akhir produk sebagai jaminan keamanan. Sistem ini berlaku untuk seluruh rantai pasokan makanan, dari bahan baku hingga distribusi, dan dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi yang terlibat dalam produksi makanan.

Prinsip dasar HACCP melibatkan tujuh langkah utama yang dimulai dengan melakukan analisis bahaya untuk mengidentifikasi potensi bahaya biologis, kimia, dan fisik yang dapat mempengaruhi keamanan pangan. Setelah bahaya diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan titik kendali kritis (CCPs), yaitu titik-titik dalam proses di mana kontrol dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya hingga tingkat yang aman. Setiap CCP harus memiliki batas kritis yang jelas, seperti suhu atau waktu, yang harus dipatuhi untuk memastikan bahwa bahaya tersebut terkendali.

Selanjutnya, sistem HACCP memerlukan pemantauan CCP secara rutin untuk memastikan bahwa batas kritis dipatuhi. Prosedur pemantauan ini harus konsisten dan terukur, dan hasilnya harus dicatat dengan akurat. Jika terjadi pelanggaran terhadap batas kritis, tindakan korektif harus diterapkan segera untuk mengatasi masalah dan mencegah produk yang tidak aman mencapai konsumen.

Sistem HACCP juga mengharuskan adanya dokumentasi yang lengkap dan sistematis. Ini mencakup pembuatan catatan tentang semua prosedur, pemantauan, tindakan korektif, dan hasil audit. Dokumentasi ini penting untuk memastikan bahwa semua proses diikuti dengan benar dan untuk memberikan bukti kepatuhan terhadap standar keamanan pangan.

Tindakan pencegahan dan perbaikan yang diterapkan dalam HACCP harus terus dievaluasi dan ditingkatkan melalui audit internal dan tinjauan sistem secara berkala. Proses ini memastikan bahwa sistem manajemen tetap efektif dalam menghadapi perubahan kondisi atau ancaman baru yang mungkin muncul.

Dengan mengadopsi HACCP, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memenuhi persyaratan regulasi, dan mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan makanan. Implementasi sistem ini membantu menciptakan lingkungan produksi makanan yang lebih aman dan lebih terjamin, yang pada akhirnya berkontribusi pada perlindungan kesehatan masyarakat dan pengelolaan risiko yang lebih baik dalam industri makanan.

Link : Konsultan iso semarang – Konsultan ISO solo – Konsultan ISO 9001 semarang – konsultan ISO 37001 – Konsultan SMAP – Konsultan SMK3 Kemnaker – Konsultan HSE – Konsultan ISO Purwokerto – Sertifikasi ISO Semarang – Sertifikasi ISO 9001 – Sertifikat ISO 37001 – SMAP ISO 37001 – Audit ISO – Audit K3 – ISO 9001 : 2015 Semarang – Konsultan ISO Surabaya – Konsultan ISO Jakarta – Konsultan ISO Batam – Konsultan ISO Bali – Konsultan ISO Pemerintahan – Konsultan SMAP Semarang – Konsulotan ISO 37001 – Konsulotan Food Safety – Konsultan ISO 27001